728x90 AdSpace

Latest News

Pengobatan

Penyakit

Selasa, 01 Juli 2014

Proses Pengeluaran Oksidan dari Tubuh

Pasien sedang melakukan Terapi Oksidan
Pasien yang berkunjung ke klinik Oxidant Releasing Therapy atau Terapi Oksidan akan diminta menjelaskan keluhannya. Terapis akan mendiagnosis gangguan yang sedang diderita calon pasien.

Selanjutnya, calon pasien yang memiliki tekanan darah abnormal akan dicek tekanan darahnya. Apabila pasien pernah melakukan medical check up ke laboratorium atau dokter, Kami minta pasien menunjukkan hasil rekaman laboratoriumnya.

Setelah itu, terapis menentukan titik-titik terapinya untuk dilakukan penanganan selanjutnya. Melalui tahapan-tahapan pra terapi, pasien akan memasuki ruangan khusus untuk terapi.

Pasien duduk di kursi yang sudah disediakan. Jika tidak bisa duduk maka diperbolehkan berbaring. Penanganan selama terapi disesuaikan dengan calon pasien. Yang penting calon pasien merasakan kenyamanan dan ketenangan.

Alat-alat yang disediakan sebelum terapi antara lain alat penghisap (cupping), pisau bedah steril (surgical blades/bisturi), kasa steril, alkohol 70 persen, antiseptik, kaos tangan (hand glove), masker penutup wajah (face masker), pin, penjepit kasa steril, dan tempat pembuangan sampah.

Sebelum dilakukan diterapi, titik-titik yang akan diterapi terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol dan diberikan antiseptik. Selanjutnya diletakkan kop (cupping) selama 2-3 menit.

Jika keadaan permukaan kulit sudah mengeras, kop yang menempel dibuka kembali. Pengerasan di bagian bekas kop dinamakan anastesi lokal. Setelah keras, permukaan itu digores tidak lebih dari 0,09 milimeter dan sepanjang 4 milimeter.

Selanjutnya dihisap lagi selama kurang lebih tiga menit. Pada proses ini akan keluar cairan oksidan yang berwarna gelap dan tidak beraroma. Inilah yang disebut dengan penyedotan toksin dan oksidan yang benar.

Penghisapan ini dilakukan berulang-ulang pada titik-titik tersebut sampai tidak mengeluarkan apa-apa. Setelah proses selesai, kemudian dioleskan antiseptik sebagai pelindung permukaan kulit yang sudah dikop.

Untuk terapi lanjutan yang diinginkan pasien, boleh diambil pada titik-titik yang sama minimal 7 hari setelah terapi yang pertama. Untuk titik-titik yang lain boleh diambil setelah 3x24 jam.

Setiap alat yang sudah digunakan untuk menerapi pasien, alat tersebut dicuci dengan air yang mengalir dari keran. Kemudian diberikan cairan pembunuh mikroorganisme dengan zat-zat antiseptik lainnya.

Untuk pisau, sarung tangan, kasa steril hanya digunakan sekali pakai. Setiap pasien hanya boleh digores dengan satu pisau. Penggoresan bukan ahli akan merobek pembuluh darah.

Sehingga bisa mengeluarkan cairan-cairan dalam darah yang seharusnya tidak boleh keluar (protein darah). Untuk itu, sebagai calon pasien wajib bertanya kepada terapisnya sudah berapa lama membuka praktek?

Jika Anda tidak yakin dengan si terapis, silakan Anda batalkan niat Anda untuk berobat. Sebab terapi seperti ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang ahli dan sudah memiliki pengalaman di bidangnya.

Sebelum melakukan terapi, Anda diwajibkan bertanya biaya pengobatan dengan metode ini. Akad biaya wajib ditanyakan sebelum terapi. Jika biaya dirasakan tidak masuk akal dan memberatkan, sebaiknya Anda melakukan penawaran.

Pengobatan ini tidak mengenal istilah mahar atau paket. Selain itu, pengobatan dengan cara ini tidak membutuhkan biaya sampai berjuta-juta. Dengan biaya ratusan ribu, Insya Allah Anda sudah bisa merasakan pengobatan sekaligus membayar jasa terapisnya.

Sebagai catatan, jika Anda ingin berobat, disarankan bertanya-tanya tentang manfaat, efek samping, dan segala sesuatu yang berkenaan dengan proses pengobatan. Termasuk pantangan sebelum dan sesuah terapi.

Dari hasil goresan permukaan kulit akan dilepaskan zat yang sifatnya mirip dengan histamin (H-substance). Dalam pandangan medis, zat ini disebut dengan histamin.

Selama reaksi hipersensitivitas, selain histamin juga dilepaskan autakoid lain, seperti serotonin, plasmakinin, dan Slow Reacting Substance (SRS). Histamin menimbulkan anafilaksis, pruritus, utikaria, angioedema dan hipotensi.

Demikian penjelasan mengenai pengobatan dengan metode hijamah. Kami tegaskan bahwa metode pengobatan ini adalah milik Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada yang bisa mengklaim pengobatan ini sebagai milik individu, golongan, atau kelompok.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Proses Pengeluaran Oksidan dari Tubuh Description: Rating: 5 Reviewed By: Bengkel Manusia Indonesia

 

Supported by:
Bekam Batam Bengkel Manusia Indonesia
Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia
Yayasan An Nubuwwah Batam Indonesia
Call Center (+62) 813-2871-2147

 

Scroll to Top